Panduan Belajar Bahasa Korea
Menguasai Bahasa Inggris sudah bukan merupakan suatu nilai tambah, karena Bahasa Inggris sudah bisa dibilang sebagai second language di Indonesia. Oleh karena itu, penguasaan bahasa asing lainnya barulah menjadi suatu nilai plus bagi seseorang. Dan belajar Bahasa Korea adalah suatu pilihannya.
Salah satu cara untuk menguasai bahasa asing yaitu dengan menguasai tata bahasa (grammar). Mengapa tata bahasa (grammar) itu penting?. Karena lancarnya Anda berbahasa asing dibangun di atas konstruksi logika dasar bahasa asing yang Anda pelajari. Ibarat jembatan yang menghubungkan dua tempat terpisah, grammar adalah kerangka betonnya. Jembatan dengan konstruksi yang kuat akan mampu memperlancar hubungan dua tempat terpisah tersebut.
Karakteristik bahasa Korea
- Pola kalimat Bahasa Korea adalah S-O-P (Subyek-Obyek-Predikat), bukan S-P-O (Subyek-Predikat-Obyek) seperti halnya Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
- Bahasa Korea mempunyai berbagai macam partikel penanda. Kedudukan kata dalam kalimat ditentukan oleh partikel penanda yang melekat padanya. Berkaitan dengan hal ini, urutan kata dalam kalimat Bahasa Korea menjadi fleksibel. Dimanapun letak subyek, obyek dan keterangan, kata tersebut akan tetap menjadi subyek, obyek, maupun keterangan. Perubahan letak kata dalam kalimat tidak mempengaruhi kedudukan dan maknanya meskipun agak janggal di telinga. Berbeda dengan Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris, kedudukan kata dalam kalimat sebagai subyek, predikat dan obyek ditentukan oleh letaknya dalam kalimat, sehingga perubahan letak kata dalam kalimat akan mempengaruhi kedudukannya dan makna kalimat.
- Subyek bisa dihilangkan jika konteksnya jelas.
- Bahasa Korea tidak membedakan gender. Namun membedakan tingkat kesopanan (polite, honorific) dan memperhatikan situasi (formal, informal) Jadi perhatikan dengan siapa, dimana dan dalam situasi seperti apa Anda bicara.
- Predikat dalam Bahasa Korea dibentuk dengan mengkonjugasikan kata dasarnya (kata-kata dalam kamus yang berakhir dengan ~다 (da). Dan perubahannya digunakan untuk membedakan tenses, tingkat kesopanan dan situasi.