Warisan Budaya Dunia Di Korea

warisan budaya dunia di korea 1

Sejarah Korea di mulai dari Gojoseon (2333 SM), melalui sejarahnya yang berusia 5000 tahun, Korea telah berinteraksi dengan budaya-budaya antar benua dan telah mengembangkan sebuah kebudayaan yang khas. UNESCO sejauh ini telah memasukkan delapan situs Korea ke dalam daftar warisan dunia, diantaranya :

Bulguksa berada di Gyengongju didirikan pada periode Silla (774). Rancangan arsitekturnya telah menjadi standar bagi pembangunan kuil-kuil lainnya.

Seokguram adalah sebuah gua buatan manusia yang didalamnya terdapat ukiran batu granit putih yang menggambarkan wujud patung Budha yang sedang duduk dan terdapat 38 pahatan Bodhisatva pada tembok.

Jongmyo adalah sebuah tempat pemujaan leluhur tempat arwah dari raja-raja dan ratu-ratu Joseon diabadikan dan berbagai ritual diadakan. Upacara diadakan pada setiap minggu pertama bulan Mei.

Tripitaka Koreana adalah kompilasi naskah Budha yang paling tua dan paling komprehensif yang pernah ada. Dipahat di atas 81.340 balok kayu pada periode Dinasti Goryeo (918-1392)

Janggyeonpanjon yang terletak di Kuil Haeinsa adalah tempat penyimpanan naskah-naskah yang tak pernah rusak oleh api maupun perang sejak pertama kali dibangun pada tahun 1488.

Benteng Hwaseong berada di Suwon didirikan oleh Raja Jeongjo (1776-1800) sebagai lambang kehormatan laki-laki untuk memulihkan kehormatan ayahnya yang mati dibunuh akibat intrik yang terjadi di dalam istana. Benteng dibangun oleh Jeong Yak-Yong yang dikenal dengan panggilan Dasan, salah satu cendikiawan Silhak Konfusian (Sekolah Pengetahuan Praktis) yang paling hebat.

Tempat bersejarah Gyeongju dan situs-situs suci Dolmen di kota-kota Gochang, Hwasun dan Ganghwa juga dimasukkan ke dalam daftar tersebut pada tahun 2000.

Pulau vulkanik Jeju dan lubang lava secara bersamaan menjadi dua tempat yang membentuk daerah seluas 18.846 hektar. Tempat itu merupakan sebuah keindahan estetis yang terkenal.

Selain itu, UNESCO menempatkan Ritual Pemakaman Kerajaan di kuil Jongmyo dan musiknya, yaitu musik Epik Pansori dan festival Danoje Gangneung.

error: Content is protected !!