Sosial Budaya Masyarakat Korea

sosial budaya masyarakat korea

Perkawinan

Kebudayaan garis keluarga di Korea berdasarkan atas sistem patrilineal yaitu laki-laki sebagai pihak yang memiliki peranan penting dalam persoalan kesejahteraan keluarga. Laki-laki sebagai kepala rumah tangga memilki kewajiban untuk bekerja guna menjamin kesejahteraan keluarganya. Sementara perempuan diperbolehkan bekerja apabila memperoleh izin dari sang suami atau hasil kerja sang suami ternyata masih belum mencukupi kebutuhan keluarga.

Budaya perkawinan di Korea sangat menghormati kesetiaan. Tugas utama seorang perempuan adalah mengasuh anak dan menjaga rumah. Perempuan yang menjadi janda karena suaminya meninggal, meskipun usianya masih muda tidak diperkenankan untuk menikah lagi. Perempuan yang sudah menjadi janda memiliki keharusan untuk mengurusi orang tua suaminya.

Hal tersebut juga berlaku bagi laki-laki. Apabila istrinya meninggal meski di usia yang masih sangat muda, maka ia tidak dibenarkan untuk berkeluarga lagi. Seorang laki-laki yang menjadi duda lantaran istrinya meninggal memiliki kewajiban untuk mengurusi orang tua istrinya.

Keturunan

Keturunan atau anak bagi orang Korea merupakan anugerah yang sangat besar dari Tuhan. Sebab masing-masing keluarga yang ada di Korea disarankan memiliki keturunan paling tidak satu anak. Disisi lain masyarakat Korea juga sangat mengecam keras tindakan aborsi, baik secara adat maupun hukum kepemerintahan. Secara adat seorang ibu yang secara sengaja melakukan aborsi akan dikenai hukuman mati. Begitu juga dengan seorang suami yang memaksa istrinya untuk aborsi atau seorang dokter yang memberikan sarana untuk aborsi.

Hanya saja secara hukum, hukuman mati di Korea merupakan hukuman yang tidak dibenarkan. Jadi secara hukum tidak ada hukuman mati bagi pelaku aborsi dan pihak-pihak yang terkait. Hukuman mati biasanya dilaksanakan di daerah pedalaman Korea dimana hukum adat masih memiliki pengaruh yang sangat kuat.

Dalam masalah pembagian warisan aturan yang berlaku di Korea biasanya tidak mempedulikan jenis kelamin. Warisan biasanya dibagikan secara merata meski terkadang beberapa keluarga kerap memberikan warisan yang lebih besar untuk anak tertua mereka.

Makanan

Di Korea terdapat makana khas yang memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Korea yaitu kimchi. Keberadaan kimchi dalam setiap sesi makan sudah dipastikan akan selalu ada. Bagi orang Korea sesi makan tanpa kimchi adanya terasa kurang lengkap.

Kimchi merupakan jenis makanan yang biasanya berupa sayuran rendah kalori dengan kadar serat yang tinggi. Bahkan menurut penelitian yang dilakukan oleh WHO jenis-jenis kimchi memilki total gizi yang jauh lebih tinggi dari buah manapun. Adapun jenis-jenis kimchi antara lain bawang, kacang panjang, selada dan sejenisnya. Jenis-jenis sayuran tersebut kemudian dimasak menggunakan bumbu dan rempah-rempah sehingga menghasilkan rasa yang unik dan biasanya pedas.

Budaya Korea Selatan

Beberapa faktor yang membuat jenis makanan fermentasi tersebut menjadi makanan special bagi masyarakat Korea antara lain:

  • Kimchi pada mulanya dibuat oleh permaisuri dari Raja Sejong sebagai hidangan untuk sebuah perayaan. Hal inilah yang kemudian menjadi salah satu faktor yang menjadikan kimchi sebagai makanan istimewa dan special bagi masyarakat Korea.
  • Kimchi yang dihidangkan dalam acara-acara special tidak sama dengan kimchi yang dimakan dalam keseharian. Kimchi yang dihidangkan dalam acara-acara special biasanya dibuat oleh perempuan dari pihak keluarga yang sedang mengadakan acara dan hanya bisa dibuat pada hari di mana acara tersebut dilaksanakan. Semakin banyak perempuan yang turut serta membantu dalam proses pembuatan kimchi maka keberadaan makanan tersebut akan semakin bermakna.
  • Kimchi merupakan salah satu faktor penentu kepintaran sekaligus kehebatan perempuan Korea dalam hal memasak. Konon seorang perempuan yang memiliki kemampuan membuat kimchi yang enak dipercaya bahwa ia sudah hampir bisa dipastikan pandai dalam memasak apapun.
error: Content is protected !!